Jumat, 22 Februari 2008

SEKUNTUM MAWAR MERAH

(buat : M)

Sekuntum mawar merah
Hatinya menangis
Ia terkurung dalam bingkai bara api
Bapaknya harimau kakaknya srigala
Ibunya batu
Maka pada harapan manakah ia menatap

Sekuntum mawar merah
Hatinya luka
Pada tubuhnya tertancap duri beracun
Hingga kumbang yang berani mendekat
Hatinya akan mati
Maka pada tong sampah manakah ia
Akan buang duri beracun

Sekuntum mawar merah
Hatinya duka
Ingin kupetik ia dan kuberi bingkai udara
Bukan sebagai kumbang atau seorang pangeran
Tapi sebagai lelaki bau lumpur hakiki
Yang akan mengajak menatap harapan
Yang akan membantu membuang duri beracun

Sekuntum mawar merah
Hatinya bimbang
Pada kesedihan yang meradang
Pada rasa putus asa yang menjegal
Pada kekesalan yang menggunung
Pada pembr\erontakan yang menggelombang
Tapi bau lumpur telah ia cium !

Tidak ada komentar:

Posting Komentar